Makan Jalan Tol? (Menelisik rahasia China menjadi negara terkaya di dunia) Kami menginap di hotel di tengah kota Shanghai, sementara Qizh...
Makan Jalan Tol?
(Menelisik rahasia China menjadi negara terkaya di dunia)
Kami menginap di hotel di tengah kota Shanghai, sementara Qizhong Tennis Center tempat Shanghai Tennis Masters diadakan berada di pinggiran sejauh 30 km. Kurang lebih dari Kuningan ke BSD atau ke Cibubur. Kalau di Jakarta jarak 30 km sudah lintas kota lintas propinsi, di Shanghai masih masuk kota karena luas Shanghai 8x lipat Jakarta, setara dengan Jabodetabek. Jumlah penduduk Shanghai 25 mio 2.5x Jakarta dan sedikit di bawah Jabodetabek yang sekitar 30 mio.
Yang menakjubkan adalah, jarak sejauh 30 km di tengah kota sepadat Shanghai hanya butuh waktu 40 menit. Bayangkan saudara2, anda tinggal di Cibubur or BSD ke Kuningan pada saat jam pulang kerja hanya butuh waktu 40 menit! Sesuatu hal yang hanya dinikmati warga Jakarta saat lebaran tiba.
Perjalanan sejauh 30 km ditempuh dengan kecepatan tinggi (100 km/jam) karena semua jalan tol dan non tol mulus dan lebar2. Hanya sedikit perlambatan saat ada pertemuan jalan masuk ke tol dan praktis hanya berhenti di lalin persimpangan. Shanghai penuh dengan silang menyilang jalan tol yg merupakan bagian dari 300.000 km jalan tol di negara ini. Indonesia lebih dulu membangun Jagorawi, namun saat ini baru punya 1200an km, entah apa yg dibangun puluhan tahun sebelumnya. Mungkin membangun monumen (macam Hambalang) dan produksi album lagu.
Saya masih ingat jaman dulu saat sekolah di SMP saat diskusi sering disebutkan bahwa jumlah penduduk indonesia yang besar jadi masalah kemajuan bangsa. Saat itu saya sering mendebat dengan menunjuk Amerika sebagai contoh yg salah. Namun guru menunjukkan China (dan India) sebagai contoh nyata, dan saya trus kalah argumen. Tahun 80an argumen jumlah penduduk besar penghambat kemajuan "terlihat" benar. Kalau ngak percaya tanya Opa Irama, sampai dibuatin lagu tuh.
Namun terbukti 30 tahun sesudahnya argumen bahwa jumlah penduduk yang banyak jadi penghalang kemajuan harus dibuang ke tong sampah. Terbukti bahwa China yang jumlah penduduknya 1.3 milyar (6x lipat Indonesia yang 260 juta) hanya butuh 30 tahun untuk jadi #1 di dunia dengan GDP perkapita 2x lipat Indonesia!.
Nah, trus kambing hitam (putih) kemajuan bangsa China ada dimana? What makes the difference ? Apa faktor pembeda?
Yang jelas berbeda adalah para pemakan bangkai (koruptor) di China sudah menurun jauh. Tahun 80an China dan Indonesia selalu menduduki posisi paling atas! Sebagai negara terkorup. Sekarang China sudah jauh meninggalkan Indonesia dan masuk ranking 70an dari 180 negara terkorup versi transparansi International indek korupsi. Indonesia masih di ranking 90an. Mungkin patut dicontoh hukuman tembak mati buat koruptor.
Tadi saya iseng lihat google map untuk lihat lokasi hotel tempat kami pindah nginep besok. Yg kemudian terlihat adalah betapa masif jalan tol yang ada di Shanghai. Peta penuh dengan jalur kuning yang melambangkan highway. Saking penasaran saya zoom out dan melihat China secara keseluruhan (lihat gambar) terlihat jaringan highway China yang 300.000 km sungguh mengesankan. Jauh mentereng dibandingkan dengan negara tetangga macam Rusia, Kazhahtan apalagi Mongol, Bangladesh, Vietnam dan India. Bahkan saat saya geser google jauh ke barat membandingkannya dengan Amerika, terlihat bahwa highway China telah mengalahkan Amerika.
Kemudian saya iseng menarik google map ke selatan untuk melihat negara tercinta. Hanya Jakarta dan sekitarnya dan sedikit di daerah lain di pulau Jawa!.
Apakah ini FAKTOR PEMBEDA? faktor utama yang menjadikan China maju pesat? China saat ini merupakan negara manufaktur terbesar di dunia. Investasi tahun 90an dan 2000an mengalir deras ke China. Pertumbuhan ekonomi bertahun2 tumbuh 2 digit!
Apa yang membuat investor mau masuk berinvestasi? Ya pasti potensi keuntungan yang tinggi. Trus bagaimana memastikan investor mudah menjalankan bisnis di China? China memberikan kemudahan dalam berinvestasi dan membangun infrastruktur bisnis secara masih: kemudahan aturan berinvestasi, jaringan jalan, pelabuhan, bandar udara, pasokan listrik, tenaga kerja yang produktif!
Sounds familiar?
Upaya dan kerja keras China selama 30 tahun mampu membuat raksasa sakit dari timur menjadi sehat dan perkasa sehingga membuat raksasa penguasa dunia yang lama terkaget2 dan takut kehilangan posisi menjadi ALPHA MALE di dunia.
Rahasia China maju ternyata sudah dimulai juga di raksasa lain yang sedang tidur ngorok di belahan bumi selatan. Raksasa yang dibius sama tungau2 penghisap darah yang membuatnya tertidur nyenyak selama 70 tahun. Saat ini sudah banyak tungau (baca mafia) yang dipithes: tungau migas, tungau kelautan, tungau perkebunan, tungau importir, tungau birokrasi dll. Saat tungau sdh banyak yang dipithes (diremukkan) raksasa tidur di Nusantara mulai menguap hendak bangun.
Tentu bukannya tanpa perlawanan, tungau2 dan cecurutnya ramai2 teriak produksi hoax untuk tetap menjaga raksasa tidur nyenyak. Biar gampang diisap darahnya.
Salah satu cecurut tungau teriak: "bangun jalan tol buat apa? Apa jalan tol bisa dimakan?".
Abaikan teriaknya, soalnya dia memang biasa makan (korupsi) jalan tol (pengadaan). Sudah mulai seret darah yang bisa dia isap.
EU4U
Laporan pandangan mata #3
#DDB
(Menelisik rahasia China menjadi negara terkaya di dunia)
Kami menginap di hotel di tengah kota Shanghai, sementara Qizhong Tennis Center tempat Shanghai Tennis Masters diadakan berada di pinggiran sejauh 30 km. Kurang lebih dari Kuningan ke BSD atau ke Cibubur. Kalau di Jakarta jarak 30 km sudah lintas kota lintas propinsi, di Shanghai masih masuk kota karena luas Shanghai 8x lipat Jakarta, setara dengan Jabodetabek. Jumlah penduduk Shanghai 25 mio 2.5x Jakarta dan sedikit di bawah Jabodetabek yang sekitar 30 mio.
Yang menakjubkan adalah, jarak sejauh 30 km di tengah kota sepadat Shanghai hanya butuh waktu 40 menit. Bayangkan saudara2, anda tinggal di Cibubur or BSD ke Kuningan pada saat jam pulang kerja hanya butuh waktu 40 menit! Sesuatu hal yang hanya dinikmati warga Jakarta saat lebaran tiba.
Perjalanan sejauh 30 km ditempuh dengan kecepatan tinggi (100 km/jam) karena semua jalan tol dan non tol mulus dan lebar2. Hanya sedikit perlambatan saat ada pertemuan jalan masuk ke tol dan praktis hanya berhenti di lalin persimpangan. Shanghai penuh dengan silang menyilang jalan tol yg merupakan bagian dari 300.000 km jalan tol di negara ini. Indonesia lebih dulu membangun Jagorawi, namun saat ini baru punya 1200an km, entah apa yg dibangun puluhan tahun sebelumnya. Mungkin membangun monumen (macam Hambalang) dan produksi album lagu.
Saya masih ingat jaman dulu saat sekolah di SMP saat diskusi sering disebutkan bahwa jumlah penduduk indonesia yang besar jadi masalah kemajuan bangsa. Saat itu saya sering mendebat dengan menunjuk Amerika sebagai contoh yg salah. Namun guru menunjukkan China (dan India) sebagai contoh nyata, dan saya trus kalah argumen. Tahun 80an argumen jumlah penduduk besar penghambat kemajuan "terlihat" benar. Kalau ngak percaya tanya Opa Irama, sampai dibuatin lagu tuh.
Namun terbukti 30 tahun sesudahnya argumen bahwa jumlah penduduk yang banyak jadi penghalang kemajuan harus dibuang ke tong sampah. Terbukti bahwa China yang jumlah penduduknya 1.3 milyar (6x lipat Indonesia yang 260 juta) hanya butuh 30 tahun untuk jadi #1 di dunia dengan GDP perkapita 2x lipat Indonesia!.
Nah, trus kambing hitam (putih) kemajuan bangsa China ada dimana? What makes the difference ? Apa faktor pembeda?
Yang jelas berbeda adalah para pemakan bangkai (koruptor) di China sudah menurun jauh. Tahun 80an China dan Indonesia selalu menduduki posisi paling atas! Sebagai negara terkorup. Sekarang China sudah jauh meninggalkan Indonesia dan masuk ranking 70an dari 180 negara terkorup versi transparansi International indek korupsi. Indonesia masih di ranking 90an. Mungkin patut dicontoh hukuman tembak mati buat koruptor.
Tadi saya iseng lihat google map untuk lihat lokasi hotel tempat kami pindah nginep besok. Yg kemudian terlihat adalah betapa masif jalan tol yang ada di Shanghai. Peta penuh dengan jalur kuning yang melambangkan highway. Saking penasaran saya zoom out dan melihat China secara keseluruhan (lihat gambar) terlihat jaringan highway China yang 300.000 km sungguh mengesankan. Jauh mentereng dibandingkan dengan negara tetangga macam Rusia, Kazhahtan apalagi Mongol, Bangladesh, Vietnam dan India. Bahkan saat saya geser google jauh ke barat membandingkannya dengan Amerika, terlihat bahwa highway China telah mengalahkan Amerika.
Kemudian saya iseng menarik google map ke selatan untuk melihat negara tercinta. Hanya Jakarta dan sekitarnya dan sedikit di daerah lain di pulau Jawa!.
Apakah ini FAKTOR PEMBEDA? faktor utama yang menjadikan China maju pesat? China saat ini merupakan negara manufaktur terbesar di dunia. Investasi tahun 90an dan 2000an mengalir deras ke China. Pertumbuhan ekonomi bertahun2 tumbuh 2 digit!
Apa yang membuat investor mau masuk berinvestasi? Ya pasti potensi keuntungan yang tinggi. Trus bagaimana memastikan investor mudah menjalankan bisnis di China? China memberikan kemudahan dalam berinvestasi dan membangun infrastruktur bisnis secara masih: kemudahan aturan berinvestasi, jaringan jalan, pelabuhan, bandar udara, pasokan listrik, tenaga kerja yang produktif!
Sounds familiar?
Upaya dan kerja keras China selama 30 tahun mampu membuat raksasa sakit dari timur menjadi sehat dan perkasa sehingga membuat raksasa penguasa dunia yang lama terkaget2 dan takut kehilangan posisi menjadi ALPHA MALE di dunia.
Rahasia China maju ternyata sudah dimulai juga di raksasa lain yang sedang tidur ngorok di belahan bumi selatan. Raksasa yang dibius sama tungau2 penghisap darah yang membuatnya tertidur nyenyak selama 70 tahun. Saat ini sudah banyak tungau (baca mafia) yang dipithes: tungau migas, tungau kelautan, tungau perkebunan, tungau importir, tungau birokrasi dll. Saat tungau sdh banyak yang dipithes (diremukkan) raksasa tidur di Nusantara mulai menguap hendak bangun.
Tentu bukannya tanpa perlawanan, tungau2 dan cecurutnya ramai2 teriak produksi hoax untuk tetap menjaga raksasa tidur nyenyak. Biar gampang diisap darahnya.
Salah satu cecurut tungau teriak: "bangun jalan tol buat apa? Apa jalan tol bisa dimakan?".
Abaikan teriaknya, soalnya dia memang biasa makan (korupsi) jalan tol (pengadaan). Sudah mulai seret darah yang bisa dia isap.
EU4U
Laporan pandangan mata #3
#DDB
