Malam Minggu baca yang renyah: Senyum bahagia Pak Hindra jualan Melon 300 ribu sebutir! Waktu disebut harga sebutir Melon dari ...
Malam Minggu baca yang renyah:
Senyum bahagia Pak Hindra jualan Melon 300 ribu sebutir!
Waktu disebut harga sebutir Melon dari kebunnya senilai 3 lembar uang bergambar Soekarno-Hatta mata saya langsung melotot, tidak percaya!
"Masak sih?"
Hindra, lengkapnya Hindra Wijaya Iskandar tersenyum dengan bangga, "ini melon Jepang. Bibit nomor satu. Ditanam dalam ruangan, memakai sistem hidroponik. Nutrisi dan kondisi ruang benar-benar diawasi"
Gokil!
Ah, barangkali kopi saya kurang kental. Main saya, yang sudah jauh, masih kurang melesat!
Saya lalu memeriksa harga Melon di toko daring. Ternyata ada yang jualan lebih mahal! Rp 15.000.000 untuk 6 butir! Alias 2,5 jt sebutir!
Bujubuneeeng...
Pak Hindra lalu mengajak saya ke farm indoornya, ada 10 ruang Melon indoor yang akan dipanen minggu depan dan itu berarti ia akan panen cuan besar!
Ini panen ketiga. "Pembeli panen pertama dan kedua banyak yang pesan lagi. Panenan saya saat ini delapan puluh persen sudah milik orang, telah dipesan dan ditandai" wajah pak Hindra benar-benar sumringah.
Melon-melon matang dan siap santap kelak akan dimasukkan wadah kotak kayu eksklusif lengkap dengan bantalan suiran plastik agar tidak rusak.
Produk berkwalitas yang dikemas dengan sangat eksklusif!
Melon ini bahkan bisa untuk hadiah ulang tahun, perkawinan dan parsel hari raya!
Saya mengikuti sepak terjang Pak Hindra sejak lama. 3 tahun silam belum apa-apa. Ia pernah mengupayakan kebun di Mega Mendung, Puncak, namun karena tempat terbatas jadi sulit berkembang.
Maka, lahan pun dipindah ke kawasan Jonggol. Di tempat ini ia memulai dengan 12 hektar! Luas sekali. Saya diajak keliling, turun naik sampai lutut ngebul, dan saya melihat kebun ini ditangani dengan sangat serius.
Seluruh lahan diberi pagar keliling, termasuk membangun danau buatan serta tandon-tandon air raksasa guna mensiasati langkanya air untuk penyiraman di musim kemarau. Luar biasa.
Saya penasaran, seperti apa sih rasa melon seharga 300K ini?
Pak Hindra lalu mengambil satu, dibelah, dan terlihat warna dagingnya: oranye yang sungguh menggiurkan!
Agar lebih meyakinkan bahwa Melon ini Kelas Super dan manis rasanya, ayah 3 anak itu kemudian memotong buahnya sedikit lalu di tes memakai Refractometer, alat khusus untuk mengukur tingkat kemanisan/ kadar gula.
Ternyata mencapai 14 brix!
Buah dipotong lalu dibagikan. Saya mencoba. Wah, manis bukan main! Selain manis juga renyah rasanya. Orang bilang krunchie! 😁
"Ini masih bisa ditingkatkan, dan lagi dikejar kadar kemanisan hingga 17 brix. Masih ada waktu satu minggu lagi" ujar Pak Hindra.
Penasaran ingin mencoba?
Pak Hindra lalu memberi nomor WA: 0818-0893-3334, untuk pemesanan. "Kalau mau mencoba jadi re-seller juga boleh. Tapi hanya khusus Jakarta saja sementara ini"
Maklum, semua Melon hasil kebun Pak Hindra habis hanya untuk konsumsi Jakarta saja,
"Itu pun masih kurang sangat banyak!"
Untuk itu, dalam waktu dekat ia akan membuka kebun lagi di Bali, seluas 10 hektar.
Bagi yang mau melakukan kunjungan ke kebun, untuk jalan-jalan atau diskusi soal Melon, gerbang kebun Pak Hindra selalu terbuka, "silakan saja..." katanya sambil menutup perbincangan.