GPIB Immanuel Jl Bubutan Surabaya.Then 1925 and Now 2014 Pada tahun 1925 depan gereja ada parit yang tersalur ke Kali Bubutan yang lalu diu...
GPIB Immanuel Jl Bubutan Surabaya.Then 1925 and Now 2014
Pada tahun 1925 depan gereja ada parit yang tersalur ke Kali Bubutan yang lalu diurug diganti gorong2 dibawah jalan Bubutan sekarang.
Protestantsche Kerk Boeboetan atau Nederlandsch Hervormde Kerk terletak di Jl.Bubutan no 69 Surabaya. Gereja ini mulai dibangun pada tanggal 29 Juni 1920 yang ditandai peletakan batu pertama oleh Dina Boers. Pembangunan memakan waktu dua tahun dan diresmikan pada tanggal 24 Desember 1922 oleh Ds. J.A. Broers. Karena letaknya berada di jalan Bubutan, rakyat menyebut Gereja ini dengan nama Gereja Bubutan.
Arsitektur gedung Protestantsche Kerk Boeboetan, Albert Zimmerman (1880-1953). Pada tahun 1920an bangunan dipengaruhi gaya Nieuwe Bouwen dengan ciri khas dominan berwarna putih, sudah tidak ada lagi hiasan ukiran yang rumit dan sirkulasi udara lebih dinamis. Kita dapat melihat Gereja ini memiliki jendela yang besar di setiap sisi dindingnya. Jendelanya dihiasi kaca mozaik berwarna-warni.
Pada tahun 1948, Protestantsche Kerk Boeboetan berubah nama menjadi GPIB Immanuel. Bentuk asli Gereja ini masih dipertahankan. Bangunan gereja ini memiliki menara yang tinggi di bagian tengah bangunan. Menara tersebut memiliki salib diatasnya. Pintu kayu berwarna coklat tua masih berdiri kokoh dengan prasasti diatasnya yang ditulis pada tanggal 29 Juni 1920
. Prasasti sejarah gedung GPIB Immanuel terpasang di bagian pojok taman. Saat ini GPIB Immanuel ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya di Surabaya.
Story : https://evelineseva.wordpress.com/2016/04/22/catatan-kecil-gpib-immanuel-bubutan-surabaya/
Pada tahun 1925 depan gereja ada parit yang tersalur ke Kali Bubutan yang lalu diurug diganti gorong2 dibawah jalan Bubutan sekarang.
Protestantsche Kerk Boeboetan atau Nederlandsch Hervormde Kerk terletak di Jl.Bubutan no 69 Surabaya. Gereja ini mulai dibangun pada tanggal 29 Juni 1920 yang ditandai peletakan batu pertama oleh Dina Boers. Pembangunan memakan waktu dua tahun dan diresmikan pada tanggal 24 Desember 1922 oleh Ds. J.A. Broers. Karena letaknya berada di jalan Bubutan, rakyat menyebut Gereja ini dengan nama Gereja Bubutan.
Arsitektur gedung Protestantsche Kerk Boeboetan, Albert Zimmerman (1880-1953). Pada tahun 1920an bangunan dipengaruhi gaya Nieuwe Bouwen dengan ciri khas dominan berwarna putih, sudah tidak ada lagi hiasan ukiran yang rumit dan sirkulasi udara lebih dinamis. Kita dapat melihat Gereja ini memiliki jendela yang besar di setiap sisi dindingnya. Jendelanya dihiasi kaca mozaik berwarna-warni.
Pada tahun 1948, Protestantsche Kerk Boeboetan berubah nama menjadi GPIB Immanuel. Bentuk asli Gereja ini masih dipertahankan. Bangunan gereja ini memiliki menara yang tinggi di bagian tengah bangunan. Menara tersebut memiliki salib diatasnya. Pintu kayu berwarna coklat tua masih berdiri kokoh dengan prasasti diatasnya yang ditulis pada tanggal 29 Juni 1920
. Prasasti sejarah gedung GPIB Immanuel terpasang di bagian pojok taman. Saat ini GPIB Immanuel ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya di Surabaya.
Story : https://evelineseva.wordpress.com/2016/04/22/catatan-kecil-gpib-immanuel-bubutan-surabaya/