Ada keluarga yg terlihat sederhana, rumah biasa saja, kendaraan seadanya, makan secukupnya tapi terlihat bahagia. Keluarga harmonis, rukun,...
Ada keluarga yg terlihat sederhana, rumah biasa saja, kendaraan seadanya, makan secukupnya tapi terlihat bahagia.
Keluarga harmonis, rukun, semua saling menyayangi. Masalah memang ada tetapi selalu bisa diselesaikan dengan baik.
Tidak ada yg cakar-cakaran, tidak ada yg depresi.
Musibah dan bencana juga mereka alami, tapi sewajarnya saja. Tidak terlihat seperti sebuah azab.
Harga diri dimata org lain juga terjaga karena tidak pernah membuat konflik di lingkungan, tidak meminta-minta maupun bermasalah dengan hutang piutang.
Adem ayem, enak liatnya.
Yg melihat saja seneng apalagi yg menjalaninya.
Apakah ada keluarga yg seperti ini?
Ada.
Orang menyebutnya, itulah keluarga yg berkah.
Karena ikhtiarnya bener, hidupnya tertib dan etikanya baik membuat keberkahan seakan-akan tercurah terus dari langit.
Ada juga keluarga terlihat serba ada. Rumah bagus. Sering membangun untuk memperluas dan mempercantik. Mobil mewah gonta ganti dg model terbaru.
Makanan serba enak. Sering jalan-jalan. Semua terlihat serba cukup.
Tapi dibalik itu, sering mengeluh tidak bahagia.
Kemrungsung.
Depresi.
Hidup seperti selalu dirundung masalah dan dikejar-kejar tagihan karena hutang yg bejibun. Keluarga kurang harmonis, sering terjadi konflik. Biasanya karena berebut harta, warisan dan fasilitas.
Musibah dan bencana datang secara beruntun. Mencoba pura-pura bahagia tetap saja tidak bisa.
Apakah ada keluarga seperti ini?
Ada.
Orang menyebutnya tidak berkah.
Karena ikhtiarnya buruk, sering menzolimi orang lain, berlaku curang, silaturahmi tidak dijaga, maunya menang sendiri, sering menjadi penyulut konflik dengan lingkungan, sering mangkir bayar hutang yg ada dimana-mana.
Perilaku hidup yg seperti itu membuat keberkahan seakan-akan tertahan, justru bencana dan musibah yg sering didapat.
Dari dua contoh diatas kita tau bahwa dalam konteks hidup berkeluarga ada terminologi semacam itu: keluarga yg hidup berkah dan keluarga yg hidupnya tidak berkah.
Yang masih menjadi pertanyaan bagi sy, apakah terminologi yg sama juga berlaku dalam hidup berkomunitas/bermasyarakat?
Misalnya, RT/RW yg berkah dan RT/RW yg tidak berkah?
Desa yg berkah dan desa yg tidak berkah?
Kota yg berkah dan kota yg tidak berkah?
Negara yg berkah dan negara yg tidak berkah?
Entahlah... semoga ada pihak kompeten yg bisa menjelaskan ini...
Harapannya, semoga usaha/ikhtiar kita selalu mbener dan menghindari kedzoliman agar keluarga dan tempat tinggal kita senantiasa dalam keberkahan dan perlindungan dari Yang Maha Kuasa, Pencipta & Pemilik Alam ini.
Amiiin.
#RenunganPagi
#PrayForIndonesia
_________
*) ilustrasi sy pilihkan gambar kaleng Khong Guan yg legendaris itu untuk merepresentasikan sebuah keluarga bahagia dan penuh berkah.
Sengaja tidak sy gunakan infografis tentang rentetan musibah & bencana awal tahun semata-mata agar terhindar dari prasangka 'sedang nyinyir'
Mohon dipahami sy tidak sedang nyinyir ya, sy hanya sekedar merenung & bertanya...
Credits link