MENGURAI PENYEBAB TANAH LONGSOR DAN BANJIR BANDANG SENTANI --------------------------------------------------------------- #JuniarIlham ...
MENGURAI PENYEBAB TANAH LONGSOR DAN BANJIR BANDANG SENTANI
---------------------------------------------------------------
#JuniarIlham
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Bahan-bahan material yang jatuh kebawah, yang dimana dibagian bawah yang terkena longsoran adalah berupa fluida. Maka bisa saja volume longsoran yang jatuh tadi bisa mengganggu kestabilan fluida tersebut. Akibat dari terganggunya kestabilan fluida, maka terciptalah adanya gelombang air. Gelombang air tersebut dapat menjalar ke segala arah. Selain menjalar kesegala arah, gelombang air tersebut juga bisa memiliki amplitudo gelombang. Ketinggian amplitudo gelombang air ini berbanding lurus dengan jumlah volume bahan material yang jatuh ke fluida. Semakin banyak jumlah volume longsoran, maka semakin tinggi juga amplitudo yang dijalarkan ke segala arah tadi. Terkait dengan kemungkinan terjadinya banjir bandang akibat tanah longsor ini, maka kita juga harus sedikit mengetahui apa-apa saja yang menjadi penyebab bagaimana tanah longsor dan banjir bandang bisa terjadi.
......
Penyebab Terjadinya Tanah Longsor dan Banjir Bandang
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
a. Faktor Curah Hujan
Ancaman tanah longsor dan banjir bandang biasanya karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan. Ketika hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak sehingga tanah dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan, intensitas hujan yang tinggi biasanya sering terjadi, sehingga kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor, karena melalui tanah yang merekah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Bila ada pepohonan di permukaannya, tanah longsor dapat dicegah karena air akan diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga akan berfungsi mengikat tanah. Pengaruh tersebut dikarenakan topografi yang bervariasi dan juga pengaruh suhu muka laut dari lautan pasifik. Topografi kawasan Sentani termasuk daerah rendah, tetapi di bagian utaranya terdapat pegunungan Cycloop, sedangkan dibagian selatan terdapat pegunungan Memberamo.
b. Faktor Kelerengan Terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar. Berdasarkan peta fisik lahan kawasan, mayoritas kemiringan lahan adalah > 60% dengan ketinggian topografi 51 - 300 m. Kemiringan lahan ini dominan di sebelah utara Sentani, hal ini dikarekan adanya pegunungan Cycloop yang memanjang disepanjang utara. Dengan kemiringan yang cukup terjal serta ketinggian topografi yang juga cukup tinggi, kemungkinan terjadinya tanah longsor dan banjir bandang dimana longsorannya bisa langsung jatuh ke kawasan bawahannya sampai ke danau sentani.
c. Faktor Tanah Yang Kurang Padat dan Tebal
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 m dan sudut lereng lebih dari 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor dan banjir bandang terutama bila terjadi hujan. Selain itu tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas.
d. Faktor Batuan yang Kurang Kuat
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung umumnya kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah bila mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor bila terdapat pada lereng yang terjal. Berdasarkan peta struktur geologi, didapatkan beberapa batuan diantaranya adalah Batuan Gunung Api Jamur, Batuan Gunung Api Auwewa, Batuan Mafik, Aluvium, Ultramafik dan Formasi Markats. Dari data struktur geologi diatas, maka kita bisa tau tingkatan kadar kekuatan masing-masing batuan yang dampaknya sangat erat terhadap potensi tanah longsor di kawasan Sentani.
e. Jenis Penggunaan Lahan
Tanah longsor banyak terjadi dikawasan lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Sedangkan untuk kawasan perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama.
f. Faktor Beban Tambahan
Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke arah lembah. Khusus pada bangunan yng ada dan semakin banyak di lereng pegunungan Cycloop. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, meningkat pula kebutuhan akan bahan pangan. Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Jayapura tentunya menyebabkan perubahan fungsi lahan yang mengarah pada areal konservasi pegunungan Cycloop. Hal-hal ini menyebabkan terjadi degradasi fungsi areal konservasi pegunungan Cycloop.
Dalam penelitian yng dilakukan oleh Ap et al., (2010) menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat yang bermukim di kawasan cagar alam pegunungan Cycloop bermata pencaharian pokok sebagai petani. Hal ini karena kegiatan pertanian sudah merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang. Kabupaten Jayapura termasuk pegunungan Cycloop dengan curah hujan rata-rata 3276 mm per tahun menggambarkan kondisi iklim basah, dengan curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan pada saat musim hujan, banyak air hujan yang jatuh kepermukaan bumi. Dan apabila pada areal tersebut telah terjadi perubahan alih guna lahan akibat dari perladangan berpindah maka, dibagian hulu sungai resapan air ke dalam tanah menjadi lebih kecil.Widianto et al,. (2003) juga menyatakan bahwa alih-guna lahan hutan menjadi lahan pertanian disadari menimbulkan banyak masalah seperti penurunan kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora dan fauna, banjir, kekeringan dan bahkan perubahan lingkungan global.
g. Pengikisan/Erosi
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan pegunungan Cycloop dan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal.
h. Adanya Material Timbunan Pada Tebing
Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.
.......
Dari faktor-faktor penyebab terjadinya longsor dan banjir bandang diatas, hanya ada 3 yang menurut saya paling berpengaruh dari terjadinya tanah longsor dan banjir bandang di Sentani, yaitu Curah hujan, Kemiringan Lahan dan juga Beban Tambahan.
Dengan kemiringan lahan yang cukup terjal serta ketinggian lahan terjal yang cukup tinggi tersebut terus ditambah dengan curah hujan yang merata pada setiap tahunnya, ditambah lagi dengan beban tambahan masif yang bisa terjadi sewaktu-waktu, sangat cukup memungkinkan potensi terjadinya tanah longsor dan banjir bandang di wilayah Sentani.
Perlu ketegasan dalam pengendalian pemanfaatan lahan pada kawasan pegunungan Cycloop yng juga merupakan kawasan hutan lindung untuk tidak lagi dipergunakan sebagai lahan pertanian berpindah dan permukiman, juga pengendalian penebangan pohon ilegal.
Semoga kejadian banjir bandang dan tanah longsor yng menjadi masukan berharga untuk pemerintah dan masyarakat kedepan.
#PrayForSentani
Credits https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10214903144715227&id=1325914751
---------------------------------------------------------------
#JuniarIlham
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Bahan-bahan material yang jatuh kebawah, yang dimana dibagian bawah yang terkena longsoran adalah berupa fluida. Maka bisa saja volume longsoran yang jatuh tadi bisa mengganggu kestabilan fluida tersebut. Akibat dari terganggunya kestabilan fluida, maka terciptalah adanya gelombang air. Gelombang air tersebut dapat menjalar ke segala arah. Selain menjalar kesegala arah, gelombang air tersebut juga bisa memiliki amplitudo gelombang. Ketinggian amplitudo gelombang air ini berbanding lurus dengan jumlah volume bahan material yang jatuh ke fluida. Semakin banyak jumlah volume longsoran, maka semakin tinggi juga amplitudo yang dijalarkan ke segala arah tadi. Terkait dengan kemungkinan terjadinya banjir bandang akibat tanah longsor ini, maka kita juga harus sedikit mengetahui apa-apa saja yang menjadi penyebab bagaimana tanah longsor dan banjir bandang bisa terjadi.
......
Penyebab Terjadinya Tanah Longsor dan Banjir Bandang
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
a. Faktor Curah Hujan
Ancaman tanah longsor dan banjir bandang biasanya karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan. Ketika hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak sehingga tanah dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan, intensitas hujan yang tinggi biasanya sering terjadi, sehingga kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor, karena melalui tanah yang merekah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Bila ada pepohonan di permukaannya, tanah longsor dapat dicegah karena air akan diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga akan berfungsi mengikat tanah. Pengaruh tersebut dikarenakan topografi yang bervariasi dan juga pengaruh suhu muka laut dari lautan pasifik. Topografi kawasan Sentani termasuk daerah rendah, tetapi di bagian utaranya terdapat pegunungan Cycloop, sedangkan dibagian selatan terdapat pegunungan Memberamo.
b. Faktor Kelerengan Terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar. Berdasarkan peta fisik lahan kawasan, mayoritas kemiringan lahan adalah > 60% dengan ketinggian topografi 51 - 300 m. Kemiringan lahan ini dominan di sebelah utara Sentani, hal ini dikarekan adanya pegunungan Cycloop yang memanjang disepanjang utara. Dengan kemiringan yang cukup terjal serta ketinggian topografi yang juga cukup tinggi, kemungkinan terjadinya tanah longsor dan banjir bandang dimana longsorannya bisa langsung jatuh ke kawasan bawahannya sampai ke danau sentani.
c. Faktor Tanah Yang Kurang Padat dan Tebal
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 m dan sudut lereng lebih dari 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor dan banjir bandang terutama bila terjadi hujan. Selain itu tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas.
d. Faktor Batuan yang Kurang Kuat
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung umumnya kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah bila mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor bila terdapat pada lereng yang terjal. Berdasarkan peta struktur geologi, didapatkan beberapa batuan diantaranya adalah Batuan Gunung Api Jamur, Batuan Gunung Api Auwewa, Batuan Mafik, Aluvium, Ultramafik dan Formasi Markats. Dari data struktur geologi diatas, maka kita bisa tau tingkatan kadar kekuatan masing-masing batuan yang dampaknya sangat erat terhadap potensi tanah longsor di kawasan Sentani.
e. Jenis Penggunaan Lahan
Tanah longsor banyak terjadi dikawasan lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Sedangkan untuk kawasan perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama.
f. Faktor Beban Tambahan
Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke arah lembah. Khusus pada bangunan yng ada dan semakin banyak di lereng pegunungan Cycloop. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, meningkat pula kebutuhan akan bahan pangan. Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Jayapura tentunya menyebabkan perubahan fungsi lahan yang mengarah pada areal konservasi pegunungan Cycloop. Hal-hal ini menyebabkan terjadi degradasi fungsi areal konservasi pegunungan Cycloop.
Dalam penelitian yng dilakukan oleh Ap et al., (2010) menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat yang bermukim di kawasan cagar alam pegunungan Cycloop bermata pencaharian pokok sebagai petani. Hal ini karena kegiatan pertanian sudah merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang. Kabupaten Jayapura termasuk pegunungan Cycloop dengan curah hujan rata-rata 3276 mm per tahun menggambarkan kondisi iklim basah, dengan curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan pada saat musim hujan, banyak air hujan yang jatuh kepermukaan bumi. Dan apabila pada areal tersebut telah terjadi perubahan alih guna lahan akibat dari perladangan berpindah maka, dibagian hulu sungai resapan air ke dalam tanah menjadi lebih kecil.Widianto et al,. (2003) juga menyatakan bahwa alih-guna lahan hutan menjadi lahan pertanian disadari menimbulkan banyak masalah seperti penurunan kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora dan fauna, banjir, kekeringan dan bahkan perubahan lingkungan global.
g. Pengikisan/Erosi
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan pegunungan Cycloop dan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal.
h. Adanya Material Timbunan Pada Tebing
Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.
.......
Dari faktor-faktor penyebab terjadinya longsor dan banjir bandang diatas, hanya ada 3 yang menurut saya paling berpengaruh dari terjadinya tanah longsor dan banjir bandang di Sentani, yaitu Curah hujan, Kemiringan Lahan dan juga Beban Tambahan.
Dengan kemiringan lahan yang cukup terjal serta ketinggian lahan terjal yang cukup tinggi tersebut terus ditambah dengan curah hujan yang merata pada setiap tahunnya, ditambah lagi dengan beban tambahan masif yang bisa terjadi sewaktu-waktu, sangat cukup memungkinkan potensi terjadinya tanah longsor dan banjir bandang di wilayah Sentani.
Perlu ketegasan dalam pengendalian pemanfaatan lahan pada kawasan pegunungan Cycloop yng juga merupakan kawasan hutan lindung untuk tidak lagi dipergunakan sebagai lahan pertanian berpindah dan permukiman, juga pengendalian penebangan pohon ilegal.
Semoga kejadian banjir bandang dan tanah longsor yng menjadi masukan berharga untuk pemerintah dan masyarakat kedepan.
#PrayForSentani
Credits https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10214903144715227&id=1325914751